Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menunjukkan keseriusan besar dalam mempercepat transisi menuju era kendaraan listrik. Pemerintah tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga menciptakan ekosistem kendaraan listrik (EV ecosystem) yang lengkap — mulai dari insentif fiskal, pembangunan infrastruktur pengisian daya, hingga regulasi yang mendukung investasi industri baterai dan kendaraan listrik.
Kebijakan ini diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke mobil listrik, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi EV di kawasan Asia Tenggara.
1. Insentif dan Subsidi Pembelian Mobil Listrik
Salah satu langkah nyata pemerintah adalah pemberian subsidi dan insentif pajak untuk kendaraan listrik.
Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 38 Tahun 2023, pemerintah memberikan PPnBM 0% untuk kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) yang dirakit di dalam negeri dan memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu.
Selain itu, pemerintah juga menanggung Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 0% di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
Kebijakan ini membuat harga mobil listrik menjadi jauh lebih terjangkau bagi masyarakat.
Contoh dampaknya:
Harga Wuling Air EV yang semula di atas Rp 300 juta kini bisa didapatkan dengan harga mulai Rp 240 jutaan setelah adanya insentif dan keringanan pajak.
2. Pembangunan Infrastruktur Pengisian Daya yang Masif
Kendala utama penggunaan mobil listrik sebelumnya adalah keterbatasan tempat pengisian daya (charging station). Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bekerja sama dengan PLN dan sektor swasta mempercepat pembangunan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di berbagai wilayah.
Menurut data Kementerian ESDM hingga pertengahan 2025, telah terpasang lebih dari 1.500 titik SPKLU di seluruh Indonesia, dan jumlahnya akan terus bertambah setiap tahun.
Selain itu, PLN juga menyediakan home charging station yang dapat dipasang di rumah pengguna mobil listrik dengan insentif pemasangan gratis dan tarif listrik khusus.
Inisiatif ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi calon pembeli, karena tidak lagi khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan.
3. Dorongan terhadap Produksi Lokal dan Industri Baterai
Pemerintah Indonesia juga berambisi untuk menjadikan Tanah Air sebagai pusat industri baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara.
Hal ini dibuktikan dengan investasi besar dari berbagai perusahaan global seperti Hyundai, Wuling, BYD, dan LG Energy Solution yang membangun pabrik baterai dan mobil listrik di Indonesia.
Melalui program “EV Ecosystem Roadmap 2030”, pemerintah menargetkan:
-
Produksi 600.000 unit mobil listrik dan 2,5 juta unit motor listrik pada tahun 2030.
-
Pengurangan emisi karbon hingga 2,7 juta ton CO₂ per tahun.
Langkah ini bukan hanya memperkuat industri otomotif nasional, tetapi juga menurunkan harga kendaraan listrik karena sebagian besar komponen akan diproduksi di dalam negeri.
4. Kemudahan Pembiayaan dan Kredit Ramah EV
Selain insentif pajak, pemerintah juga mendorong sektor perbankan dan lembaga keuangan untuk menawarkan skema kredit khusus mobil listrik dengan bunga rendah.
Bank BUMN seperti Bank Mandiri dan BRI telah meluncurkan program pembiayaan kendaraan listrik dengan tenor panjang dan bunga ringan.
Langkah ini penting untuk membuka akses kepemilikan mobil listrik bagi kalangan menengah yang sebelumnya terkendala harga tinggi.
5. Kampanye Edukasi dan Kesadaran Lingkungan
Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, serta berbagai komunitas otomotif turut aktif menggelar kampanye publik dan uji coba kendaraan listrik di berbagai kota.
Program seperti “Electric Vehicle Convoy” dan “EV Day Indonesia” membantu masyarakat mengenal lebih dekat keunggulan mobil listrik — mulai dari performa, biaya operasional, hingga dampak positif bagi lingkungan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mobilitas ramah lingkungan, antusiasme terhadap mobil listrik pun tumbuh pesat, terutama di kalangan generasi muda dan pengguna kendaraan perkotaan.
Kesimpulan: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Menuju Mobilitas Hijau
Dorongan kuat pemerintah melalui insentif, infrastruktur, dan edukasi publik telah menjadi katalis utama dalam pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia.
Hasilnya mulai terlihat: penjualan kendaraan listrik meningkat signifikan, dan semakin banyak merek otomotif global memilih Indonesia sebagai basis produksi mereka.
Namun, keberhasilan transisi menuju kendaraan listrik sepenuhnya bergantung pada sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat.
Dengan terus memperluas akses dan meningkatkan kepercayaan publik, mobil listrik akan menjadi pilihan utama transportasi masa depan — efisien, bersih, dan berkelanjutan.
Ingin tahu mobil listrik apa saja yang sudah mendapatkan insentif pemerintah dan tersedia di Indonesia?
Temukan pilihan mobil listrik terbaru, bandingkan harga, dan rasakan masa depan mobilitas hijau hari ini.